Perancangan Organisasi dalam Perusahaan

Organisasi

Suatu kesatuan sosial dari sekelompok individu, yang saling berinteraksi menurut suatu pola terstruktur dengan cara tertentu sehingga setiap anggota organisasi mempunyai tugas dan fungsinya masing-masing, dan sebagai suatu kesatuan mempunyai tujuan tertentu, dan juga mempunyai batas-batas yang jelas sehingga
organisasi dapat dipisahkan secara tegas dari lingkunganya. Berkaitan dengan organisasi, maka hakekat dari organisasi perusahaan adalah adanya orang-orang yang usahanya harus dikoordinasi, tersusun dari sejumlah sub-sistem yang saling berhubungan dan saling bergantung, bekerjasama atas dasar pembagian kerja, peran dan wewenang, serta mempunyai tujuan yang hendak dicapai.


Elemen dari lingkungan internal perusahaan dapat dibagi atas fungsional perusahaan dan tingkatan manajemen. Secara umum fungsional perusahaan dapat dibagi lagi menjadi beberapa fungsi yaitu pemasaran, sumber daya manusia, keuangan, produksi atau operasi dan sistem informasi manajemen. Sedangkan untuk tingkatan manajemen dapat dibagi menjadi manajemen tingkat atas, menengah dan atas. Selain lingkungan internal perusahaan perlu juga diketahui aspek lingkungan eksternal, yaitu kondisi-kondisi yang berada di luar perusahaan dan tidak dapat dikendalikan oleh perusahaan, meliputi kondisi politik, ekonomi, sosial, teknologi, hukum dan lingkungan hidup. Lingkungan eksternal lain adalah lingkungan persaingan, di mana produk-produk dari berbagai perusahaan yang ada bersaing selain bekerja sama agar produk-produknya dapat diterima pasar, bertahan dan terus berkembang.

Visi Misi Perusahaan

Visi merupakan keinginan akan keadaan di masa mendatang yang dicita-citakan oleh seluruh anggota perusahaan mulai dari jenjang paling bawah hingga yang paling atas. Cita-cita di masa depan yang ada di benak pendiri yang mewakili seluruh anggota perusahaan inilah yang menjadi visi dari suatu perusahaan.
Misi lebih merupakan penjabaran secara tertulis mengenai makna visi yang terkesan sulit dimengerti sehingga seluruh anggota dalam perusahaan menjadi paham dan jelas apa yang menjadi cita-citanya.

Value & Belief Perusahaan

Value & belief merupakan ciri khas dan sifat perusahaan. Nilai-nilai yang menjadi landasan dalam perilaku dan motivasi karyawan serta mempengaruhi persepsi karyawan mengenai Perusahaan (Robbins, 2003). Value & belief sering dikaitkan dengan falsafah dari suatu perusahaan. Perilaku yang diharapkan diikuti oleh setiap orang di dalam perusahaan, dan diperkuat antara satu dan lainnya tanpa mempedulikan kedudukan dan tingkatan dalam perusahaan.

Tujuan dan Strategi Perusahaan

Tujuan berbeda dengan visi. Tujuan mempunyai rentang waktu pencapaian yang lebih pendek dari visi. Tujuan yang berpengaruh terhadap arah dan kelangsungan hidup perusahaan disebut tujuan strategis atau strategic goals.
Tujuan dicapai melalui sasaran yang terukur. Jika sulit menentukan ukuran sasaran maka dipakai ukuran pendekatan, contoh indeks kepuasan karyawan dan indeks kepuasan konsumen berdasarkan dimensi waktu, sasaran terbagi atas sasaran jangka panjang dan sasaran jangka pendek. Dalam sasaran jangka panjang, target dicapai dalam jangka waktu 3 sampai 5 tahun sedangkan target dalam sasaran jangka pendek dicapai dalam 1 tahun atau kurang.
Tujuan adalah dasar penyusunan dari struktur organisasi. Tujuan digambarkan sebagai keadaan yang ingin dicapai oleh organisasi yang lebih operasional dan terukur. Karakteristik Tujuan adalah:
  • Terukur
  • Realistik
  • Menantang
  • Berbatas Waktu
  • Khusus (Management)

Strategi

Strategi merupakan suatu rencana kegiatan pengembangan keunggulan kompetitif bisnis. Untuk setiap perusahaan, proses penyusunan rencana kegiatan ini merupakan proses yang berulang dimulai dengan analisis posisi awal (dimana kita berada dan apa yang kita punya sekarang). Proses penyusunan strategi secara matematis dan terarah merupakan kegiatan utama dalam manajemen strategis. Definisi Strategi: "Suatu pola dari aksi-aksi dan pendekatan-pendekatan bisnis yang digunakan para manajer untuk menyenangkan konsumen, membangun posisi pasar yang menarik, sebagian adalah reaksi dari perubahan keadaan. Setiap perusahaan harus mengembangkan strategi yang efektif sesuai situasi dan kondisi lingkungan, tingkat persaingan, keadaan pasar, kondisi eksternal lainnya serta kondisi internalnya.

Menurut Robbins (2003), "The Strategic Management Process" ada beberapa tahapan penting yang harus dilalui yaitu:

A. Mengidentifikasi Misi, Tujuan dan Strategi dari Perusahaan
Pada dasarnya setiap perusahaan membutuhkan penyataan misi yang bermanfaat untuk pencapaian tujuan dari perusahaan. Misi menjawab semua pertanyaan-pertanyaan diawal terbentuknya bisnis. Dengan jelasnya misi sebuah organisasi maka pihak perusahaan dapat mengidentifikasi dengan baik lingkup produk dan pelayanan yang dimilikinya.

B. Analisis Eksternal dan Internal
Di dalam tahap kedua, pihak manajemen melakukan analisa terhadap situasi yang merupakan tingkah penting di dalam proses pembentukan strategi yang tepat. Tahap ini bermanfaat untuk memenuhi keingintahuan perusahaan terhadap beberapa hal seperti bagaimana kompetisi yang ada, peraturan-peraturan yang dapat mempengaruhi perusahaan, bagaimana dengan pasokan sumber daya terkait dengan lokasi perusahaan tersebut. Dalam menganalisa situasi eksternal, pihak perusahaan harus mampu menganalisa kondisi baik secara spesifik maupun keseluruhan untuk melihat trend dan perubahan yang mungkin terjadi. Setelah melakukan analisa lingkungan, pihak perusahaan perlu untuk mempelajari kesempatan-kesempatan yang kiranya dapat dimanfaatkan dan ancaman yang harus dihindari oleh perusahaan. Namun dalam melakukan analisa eksternal, perlu diketahui bahwa dalam suatu situasi, kesempatan yang dapat dimanfaatkan suatu perusahaan dan sekaligus menjadi ancaman bagi perusahaan lain yang bergerak di industri yang sama berkaitan dengan sumber daya dan kemampuan yang mereka miliki.

C. Formulasi Strategi
Setelah analisa SWOT dilakukan, manajer harus dapat mengembangkan dan melakukan evaluasi alternative strategi yang dapat memaksimalkan kekuatan perusahaan dan mengeksplorasi kesempatan sehingga bisa memperbaiki kekurangan yang dimiliki serta menghindari ancaman yang mungkin terjadi.
Analisa SWOT membantu pengambilan keputusan untuk mengembangkan sebuah strategi dalam suatu organisasi berdasarkan atas informasi yang dikumpulkan. Analisis ini juga membantu organisasi untuk mencapai kesuksesan strategi dengan cara meningkatkan aspek-aspek kekuatan dan kesempatan serta menurunkan aspek-aspek kelemahan dan tantangannya. 
a. Strenghts (Kekuatan)
Kekuatan adalah suatu kenyataan tentang kondisi sumber daya dan kemampuan yang dimiliki organisasi sebagai pembanding yang positif dalam suatu pasar.
b. Weaknesses (Kelemahan)
Kelemahan adalah aspek negatif dalam internal organisasi yang dapat mempengaruhi kinerja organisasi. Untuk itu diperlukan penanganan yang baik dalam menutupi maupun mengurangi kelemahan yang ada dengan cara pemanfaatan kemampuan dan sumber daya yang ada.
c. Opportunities (Peluang)
Peluang adalah kondisis masa depan dalam suatu lingkungan yang memungkinkan untuk dicapai demi kelangsungan organisasi. Kondisi ini diyakini akan membawa perubahan pada organisasi tersebut jika mampu menggapainya secara optimal, terutama dalam jangka panjang.
d. Threats (Ancaman)
Ancaman adalah sebuah kondisi yang akan terjadi di masa datang, yang secara potensial akan mempengaruhi kelangsungan usaha suatu organisasi (terutama yang bermotif laba). Pengamatan lingkungan masa depan yang baik, serta penguasaan teknologi yang selalu berkembang tentunya akan membantu meminimalisir ancaman yang ada.

Penetapan strategi dilakukan dengan memasukkan tiap-tiap posisi strategi ke dalam suatu matriks, yang pemilihannya dilakukan dengan menggunakan matriks SWOT. Proses penetapan matriks dapat dilihat pada gambar  berikut:



Untuk dapat mengetahui posisi dari organisasi/manajemen pengelola dapat pula dibuat alat bantu analisis SWOT dengan gambar sebagai berikut :



Adapun keterangan dari penentuan alternatif atau posisi organisasi/manajemen pengelola dalam menentukan strateginya adalah sebagai berikut:
  1. OS (Agresif) adalah strategi yang menggunakan kekuatan untuk menfaatkan peluang.
  2. TS (diversifikasi) adalah strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman.
  3. OW (turn-around) adalah strategi yang menggunakan peluang untuk mengatasi kelemahan.
  4. TW (defensif) adalah strategi yang menghindari atau mengurangi akibat ancaman dengan melindungi kelemahan yang ada.
D. Implementasi Strategi
Setelah strategi diformulasikan, maka strategi tersebut harus segera diimplementasikan dengan sebaik-baiknya sehingga menghasilkan hasil yang maksimal dan bermanfaat bagi kemajuan perusahaan.

E. Evaluasi Hasil
Tahap terakhir adalah tahap dilakukannya proses evaluasi terhadap hasil dari strategi yang telah diimplementasikan. Hal ini bermanfaat untuk mengetahui apakah strategi yang dilakukan sudah efektif atau masih diperlukan beberapa penyesuaian yang dapat memaksimalkan hasil dari strategi tersebut.
About | Contact | Privacy Policy